Langsung ke konten utama

Toto

Band Yang Lahir dari Sesion Mussion
Toto merupakan band yang dibentuk oleh enam musisi studio di tahun 1977,. Pada tahun yang sama band bermaterikan David Paich, Steve Lukather, Bobby Kimball, Steve Porcaro, David Hungate dan Jeff Porcaro ini mulai mengerjakan materi album pertama mereka.

Setelah semua materi album perdana mereka selesai, semua personel band ini sepakat menjadikan kata Toto menjadi nama band ini. Awalnya kata Toto ini sengaja ditulis oleh Jeff Porcaro di cd demo mereka untuk membedakan dengan cd demo band yang lain.
Tidak seperti kebayakan artis lain, Album perdana Toto yang dirilis tahun 1978 langsung menembus pasar AS. Album ini melahirkan tiga hits single "Hold the Line", "I'll Supply the Love" dan "Georgy Porgy".

Tahun 1979 Toto merilis album kedua “Hydra”. Meski terbilang gagal dipasaran, yaitu hanya menyabet sertifikasi gold dalam hal penjualan, album ini menghasilkan satu hits terpopuler mereka “99”. Toto merilis “Turn Back” di tahun berikutnya, namun juga menemui kegagalan.

Kegagalan dua album tersebut tidak membuat band ini berhenti. Tahun 1982 Toto merilis album “Toto IV” yang merupakan album tersukses mereka. Album triple platinum ini antara lain berisikan no.1 hits pertama Toto, “Africa” kemudian single top ten hits “Rosanna” dan “I Wont Hold You Back”.

Singel “Rosanna” juga membuahkan tiga grammy award untuk Toto. Usai album ini, basis David Hungate memutuskan keluar dengan alasan keluarga, posisinya kemudian digantikan Mike Pocaro.

Tahun 1984, Toto mulai mengalami perpecahan. Vokalis Boby Kimball dipecat karena masalah dengan band, posisinya digantikan Fredie Frederikson. Pada tahun yang sama Toto merilis album “Isolation”, yang meski sukses secara komersial namun masih kalah dibanding album sebelumnya.

Hal yang sama terjadi di album keenam Toto “Fahrenheit” yang di rilis tahun 1986. Album ini gagal dipasaran meski tetap menghasilkan hits single “I’ll Be Over You” dan “Lea”. Tahun 1988, Toto kembali kehilangan satu personelnya, Steve Porcaro mengundurkan diri usai dirilisnya album “The Seventh One”.

Toto kembali menuai sukses seperti pada album ketiga mereka setelah merilis album ketujuh “The Seventh One” di tahun 1988. “Seventh One” menghasilkan hits “Pamela” , "Stop Loving You" dan “Home of the Brave”. Setelah “The Seventh One” Toto masih merilis 5 album lagi yang kesemuanya tidak begitu sukses.

Tahun 1999, mantan lead vocal “Boby Kimball’ kembali bergabung dengan Toto, namun hingga album terakhir mereka “Falling In Between” di tahun 2006, tetap tidak dapat mengangkat kembali nama band ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAKIT CINTA ala STEREOVILLA

Stereovilla is Back............... Band Asal Yogya yang sempat menghebohkan blantika musik indonesia di akhir 2003 lalu itu kembali lagi. Tapi,apanya yang bikin heboh? Apalagi kalo bukan lewat musik dan penampilannya. Disaat banyak band tampil dengan musik pop standar,Stereovilla berani tampil beda.Band ini pun berani menggali warna 70-an,baik lewat notasi,sounds,bahkan lirik lagu yang sangat tidak biasa pada masa itu. Di Saat banyak band pop dandan seadanya,lima anak band ini pun tampil dengan dandanan yang begitu colorfull-mirip gaya psychedelic 70-an. Peri yang bijak ,single pertama stereovilla sempat jadi hit di berbagai radio. Disusul Pesta Pora yang sontak mencuri perhatian lantaran menghadirkan Sandy Aulia yang saat itu lagi berkibar lewat film , Eifel I'm In love- tarik suara di lagu ini. Dan setelah itu sekitar tahun 2005-Stereovilla seolah menghilang... Kemana Mereka ? Gak kemana mana.Para personel Stereovilla :Otom(bass),Igi(gitar),Widi (vokal),Joe(gitar),dan Ari(durm) t...

Cheap Trick

All About Classic Rock Favorite Combining a love for British guitar pop songcraft with crunching power chords and a flair for the absurd, Cheap Trick provided the necessary links between '60s pop, heavy metal, and punk. Led by guitarist Rick Nielsen , the band's early albums were filled with highly melodic, well-written songs that drew equally from the crafted pop of the Beatles , the sonic assault of the Who , and the tongue-in-cheek musical eclecticism and humor of the Move . Their sound provided a blueprint for both power pop and arena rock; it also had a surprisingly long-lived effect on both alternative and heavy metal bands of the '80s and '90s, who also relied on the combination of loud riffs and catchy melodies. Cheap Trick's roots lie in Fuse, a late-'60s Rockford, IL, band formed by Rick Nielsen and bassist Tom Petersson, who released an unsuccessful album on Epic in 1969. After the record failed to gain any attention, the band relocat...

Midlife: A Beginner’s Guide to Blur

Untuk menyambut tur reuni guna memperingati perayaan 20 tahun berdirinya Blur, maka dirilislah ‘Midlife: A Beginner’s Guide to Blur’, sebuah album ganda yang berisikan banyak single dari album-album terdahulu mereka. Lho, bukannya mereka sudah pernah merilis album ‘The Best of Blur’ di tahun 2000? Benar sekali, akan tetapi album ini ternyata merupakan kompilasi yang lebih luas dari album tersebut. 'The Best of Blur' sendiri merangkum serangkaian hits yang terdapat dalam 5 album dalam periode tahun 1991 hingga 1999. Sedangkan ‘Blur – Midlife: A Beginner’s Guide to Blur’ ini juga mencakup hits dari album ‘Think Tank’ yang rilis di tahun 2003, album terakhir mereka. Pada dekade 90-an, Blur merupakan penggerak utama motor invasi Brit-Rock di dunia selain Oasis dan juga Radio Head. Bahkan Oasis digadang-gadangkan menjadi rival utama mereka dalam merebut tahta penguasa Brit-Rock. Sayangnya, menjelang era 2000-an justru kedua ba...