Langsung ke konten utama

Stevie Wonder

Artis Yang Mensyukuri Kekurangannya
Cacat fisik bukan menjadi hambatan seseorang meraih impiannya. inilah yang dapat dicontoh dari legenda kita yang satu ini Stevie Wonder..

Kebutaan permanen yang dialaminya tidak membuatnya sedih, namun sebaliknya ia percaya bahwa tuhan punya maksud tersendiri pada dirinya dengan kekurangannya itu.

Kenyakinannya itu memang terbukti, lagu-lagun seperti "You Are the Sunshine of My Life", "Superstition" dan "Isn't She Lovely," membuatnya meraih lebih dari 20 penghargaan Gramy Award.

Masa kecil Stevie Wonder yang terlahir dengan nama Stevland Hardaway Judkins penuh kerja keras. Stevie kecil dibesarkan oleh ibunya lantaran ayahnya meninggalkan ibunya dan 5 saudaranya setelah ia lahir.

Karir Stevie di dunia musik bermula saat ia dikenalkan dengan Ronnie White di tahun 1961 yang kemudian membawanya ke studio Motown Records. Barry Gordy, Bos Motown Record, sangat terkesan dengan Stevie kecil yang langsung memberinya kontrak rekaman untuk pertama kalinya meski hanya meraih sukses kecil.
Tahun 1963, diusianya yang baru 13 tahun Stevie mencetak hits pertamanya "Fingertips (Pt. 2)" ". Singgel ini menempati posisi teratas pada Pop and R&B chart. Tahun 1971, diusia 21 tahun, Stevie keluar dari Motown Recod dan merekam dua albumnya secara independent. Ia kembali bergabung dengan Motown Record tahun 1972 dan menggarap album "Talking Book" yang menghasilkan number one R&B hits singgle "Superstition".

Antara tahun 1972 hingga 1976 inilah Stevie merilis 5 album yang disebut-sebut sebagai masterpice-nya antara lain; Music of My Mind, Talking Book, Innervisions, Fulfillingness' First Finale dan Songs in the Key of Life.

Era 80-an merupakan masa keemasan penyenyi kelahiran Saginaw, Michigan 13 Mei 1950 ini. Albumnya Hotter than July, ditahun 1980 meraih paltinum dengan hits singgel seperti; Songs in the Key of Life, Lately dan Happy Birthday.

Ditahun 1982 Hasil kolaborasinya dengan Paul McCartney Ebony & Ivory juga meraih peringkat 1 ditangga lagu AS. Sementara tahun 1984, soundtracknya untuk film The Woman In Red, singgle "I Just Called to Say I Love You", meraih peringkat 1 pada tangga lagu pop dan R & B di AS dan Inggris.

Tahun 1985, Stevie merilis Hits Singgle "Overjoyed" yang menempati posisi 1 pada adult contemporary chart dan posisi 24 di Billboard Hot 100 dan bertahan di Top 40 selama enam minggu.

HIngga kini karir tarik suara sang legenda Stevie Wonder masih terus berjalan, meski salah satu dari 7 anaknya Aisha Morris telah mengikuti jejaknya berkarir didunia musik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAKIT CINTA ala STEREOVILLA

Stereovilla is Back............... Band Asal Yogya yang sempat menghebohkan blantika musik indonesia di akhir 2003 lalu itu kembali lagi. Tapi,apanya yang bikin heboh? Apalagi kalo bukan lewat musik dan penampilannya. Disaat banyak band tampil dengan musik pop standar,Stereovilla berani tampil beda.Band ini pun berani menggali warna 70-an,baik lewat notasi,sounds,bahkan lirik lagu yang sangat tidak biasa pada masa itu. Di Saat banyak band pop dandan seadanya,lima anak band ini pun tampil dengan dandanan yang begitu colorfull-mirip gaya psychedelic 70-an. Peri yang bijak ,single pertama stereovilla sempat jadi hit di berbagai radio. Disusul Pesta Pora yang sontak mencuri perhatian lantaran menghadirkan Sandy Aulia yang saat itu lagi berkibar lewat film , Eifel I'm In love- tarik suara di lagu ini. Dan setelah itu sekitar tahun 2005-Stereovilla seolah menghilang... Kemana Mereka ? Gak kemana mana.Para personel Stereovilla :Otom(bass),Igi(gitar),Widi (vokal),Joe(gitar),dan Ari(durm) t...

Cheap Trick

All About Classic Rock Favorite Combining a love for British guitar pop songcraft with crunching power chords and a flair for the absurd, Cheap Trick provided the necessary links between '60s pop, heavy metal, and punk. Led by guitarist Rick Nielsen , the band's early albums were filled with highly melodic, well-written songs that drew equally from the crafted pop of the Beatles , the sonic assault of the Who , and the tongue-in-cheek musical eclecticism and humor of the Move . Their sound provided a blueprint for both power pop and arena rock; it also had a surprisingly long-lived effect on both alternative and heavy metal bands of the '80s and '90s, who also relied on the combination of loud riffs and catchy melodies. Cheap Trick's roots lie in Fuse, a late-'60s Rockford, IL, band formed by Rick Nielsen and bassist Tom Petersson, who released an unsuccessful album on Epic in 1969. After the record failed to gain any attention, the band relocat...

Midlife: A Beginner’s Guide to Blur

Untuk menyambut tur reuni guna memperingati perayaan 20 tahun berdirinya Blur, maka dirilislah ‘Midlife: A Beginner’s Guide to Blur’, sebuah album ganda yang berisikan banyak single dari album-album terdahulu mereka. Lho, bukannya mereka sudah pernah merilis album ‘The Best of Blur’ di tahun 2000? Benar sekali, akan tetapi album ini ternyata merupakan kompilasi yang lebih luas dari album tersebut. 'The Best of Blur' sendiri merangkum serangkaian hits yang terdapat dalam 5 album dalam periode tahun 1991 hingga 1999. Sedangkan ‘Blur – Midlife: A Beginner’s Guide to Blur’ ini juga mencakup hits dari album ‘Think Tank’ yang rilis di tahun 2003, album terakhir mereka. Pada dekade 90-an, Blur merupakan penggerak utama motor invasi Brit-Rock di dunia selain Oasis dan juga Radio Head. Bahkan Oasis digadang-gadangkan menjadi rival utama mereka dalam merebut tahta penguasa Brit-Rock. Sayangnya, menjelang era 2000-an justru kedua ba...