Langsung ke konten utama

Donna Summer

Dari Gospel Ke Disco
Penyanyi yang satu ini dikenal sebagai ratu disco. Di era disco, kesuksesan lagu-lagunya hanya bisa dibandingkan dengan Bee Gees.

Dibesarkan dilingkungan penganut kristen yang taat, Summer yang lahir di Boston, 31 Desember, 1948 ini sejak kecil sudah menjadi penyanyi gospel. Menginjak masa remaja, penyanyi yang mempunyai nama asli LaDonna Andre Gaines ini mengawali karirnya sebagai penyanyi bersama grup rock "The Crow". Ia hijrah ke Jerman tahun 1968 dan menetap disana selama setahun setelah sebelumnya mendapat peran dalam drama theater "Hair".

Singel pertama Summer "Sally Go 'Round the Roses," dirilis tahun 1971, namun sayang gagal di pasar. Kesuksesan baru menyambangi Summer ditahun 1974 saat ia bertemu dengan produser dan penulis lagu Giorgio Moroder dan Pete Bellotte. Kolaborasinya dengan mereka menghasilkan hits single di eropa "The Hostage". Setelah "The Hostage" sukses, Summer merilis album pertamanya "Lady of the Night" yang hanya dirilis di eropa.
ahun 1975, kolaborasi Summer bersama Giorgio Moroder dan Pete Bellotte menghasilkan singel "Love to Love You Baby," yang hits di eropa. Lagu ini menarik minat Casablanca Record di AS sekaligus memasukkan lagu ini ke radio-radio di AS. Hasilnya, singel ini menempati peringkat dua chart single di AS dan judul lagu ini kemudian diangkat sebagai nama album Donna Summer berikutnya.

Setelah "Love to Love You Baby," sukses nama Donna Summer makin melambung di AS dan merajai era disco lewat hits - hitsnya antara lain, "I Feel Love" dan "Last Dance," yang meraih Grammy untuk kategori "Best Female R&B Vocal". Salah satu albumnya "Bad Girls" yang dirilis tahun 1979, makin menguatkan namanya lewat lagu yang menjadi no. 1 hits antara lain, "Hot Stuff" and "Bad Girls".

Memasuki tahun 1980-an, dibawah label Geffen Recods Donna Summer merilis album "The Wanderer" yang didalamnya terdapat hits singel "Cold Love" and "Who Do You Think You're Foolin".

Bintang masih bersinar buat Donna Summer di tahun 1980-an ini. Hits-hits top ten terus ia ciptakan seperti pada albumnya "She Works Hard for the Money" yang drilis tahun 1983 dan "This Time I Know It's For Real" serta "Breakaway" dari album "Another Place and Time" ditahun 1989 yang membuahkan setifikat gold.

Barulah ditahun 1991 nama Donna Summer mulai meredup. Albumnya "Mistaken Identity" gagal dipasaran. Hanya saja ditahun yang sama Summer menerima penghargaan "Hollywood Walk of Fame".

Meskipun ia lebih dikenal dengan hits-hits disconya, Donna Summer juga dikenal dengan karya-karyanya yang beraliran contemporary R&B, rock, mainstream pop, dan bahkan gospel.

Donna Summers adalah artis wanita tersukses di tahun 70 dan 80-an, ia memegang rekor no 1 hits di doubel album di tangga lagu Billboard sebanyak tiga kali. Sumers juga memegang rekor sebagai penyanyi wanita pertama yang memiliki empat no 1 single dalam kurun waktu 12 bulan. Hingga saat ini karya-karya Sumers telah terjual 130 juta copy diseluruh dunia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAKIT CINTA ala STEREOVILLA

Stereovilla is Back............... Band Asal Yogya yang sempat menghebohkan blantika musik indonesia di akhir 2003 lalu itu kembali lagi. Tapi,apanya yang bikin heboh? Apalagi kalo bukan lewat musik dan penampilannya. Disaat banyak band tampil dengan musik pop standar,Stereovilla berani tampil beda.Band ini pun berani menggali warna 70-an,baik lewat notasi,sounds,bahkan lirik lagu yang sangat tidak biasa pada masa itu. Di Saat banyak band pop dandan seadanya,lima anak band ini pun tampil dengan dandanan yang begitu colorfull-mirip gaya psychedelic 70-an. Peri yang bijak ,single pertama stereovilla sempat jadi hit di berbagai radio. Disusul Pesta Pora yang sontak mencuri perhatian lantaran menghadirkan Sandy Aulia yang saat itu lagi berkibar lewat film , Eifel I'm In love- tarik suara di lagu ini. Dan setelah itu sekitar tahun 2005-Stereovilla seolah menghilang... Kemana Mereka ? Gak kemana mana.Para personel Stereovilla :Otom(bass),Igi(gitar),Widi (vokal),Joe(gitar),dan Ari(durm) t...

Cheap Trick

All About Classic Rock Favorite Combining a love for British guitar pop songcraft with crunching power chords and a flair for the absurd, Cheap Trick provided the necessary links between '60s pop, heavy metal, and punk. Led by guitarist Rick Nielsen , the band's early albums were filled with highly melodic, well-written songs that drew equally from the crafted pop of the Beatles , the sonic assault of the Who , and the tongue-in-cheek musical eclecticism and humor of the Move . Their sound provided a blueprint for both power pop and arena rock; it also had a surprisingly long-lived effect on both alternative and heavy metal bands of the '80s and '90s, who also relied on the combination of loud riffs and catchy melodies. Cheap Trick's roots lie in Fuse, a late-'60s Rockford, IL, band formed by Rick Nielsen and bassist Tom Petersson, who released an unsuccessful album on Epic in 1969. After the record failed to gain any attention, the band relocat...

Midlife: A Beginner’s Guide to Blur

Untuk menyambut tur reuni guna memperingati perayaan 20 tahun berdirinya Blur, maka dirilislah ‘Midlife: A Beginner’s Guide to Blur’, sebuah album ganda yang berisikan banyak single dari album-album terdahulu mereka. Lho, bukannya mereka sudah pernah merilis album ‘The Best of Blur’ di tahun 2000? Benar sekali, akan tetapi album ini ternyata merupakan kompilasi yang lebih luas dari album tersebut. 'The Best of Blur' sendiri merangkum serangkaian hits yang terdapat dalam 5 album dalam periode tahun 1991 hingga 1999. Sedangkan ‘Blur – Midlife: A Beginner’s Guide to Blur’ ini juga mencakup hits dari album ‘Think Tank’ yang rilis di tahun 2003, album terakhir mereka. Pada dekade 90-an, Blur merupakan penggerak utama motor invasi Brit-Rock di dunia selain Oasis dan juga Radio Head. Bahkan Oasis digadang-gadangkan menjadi rival utama mereka dalam merebut tahta penguasa Brit-Rock. Sayangnya, menjelang era 2000-an justru kedua ba...