TULUNGAGUNG - Upaya Dinas Pendidikan (Dindik) Tulungagung melobi pemerintah pusat terkait dana block grand PAUD membuahkan hasil. Indikasinya, kemarin tim monitoring dana block grand dari provinsi ke beberapa lembaga PAUD yang bakal menerima dana tersebut. Tim yang terdiri dua pegawai dari Diknas Provinsi Jatim itu mendatangi tiga lembaga PAUD di Tulungagung.
Ketiga lembaga yang dikunjungi adalah Cardova, Jepun, Arum Dalu, Plandaan, dan Bintang Ananda, Botoran. “Adanya tim monitoring block grand ke PAUD Tulungagung ini merupakan sinyal positif akan cairnya dana block grand,” ungkap Kasi PAUD Bidang PNFI Dindik Tulungagung, Puji Hartatik saat ditemui kemarin.
Seperti diberitakan, Dinas Pendidikan (Diknas) Tulungagung tidak ingin meningkatkan kualitas pelajar dimulai pada tingkat SMP. Tapi, Diknas yang dikepalai Winarto tersebut berupaya peningkatan kualitas pelajar harus dimulai sejak usia dini. Karena itu, Diknas pada tahun ini melobi ke pemerintah pusat agar mengucurkan dana untuk lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Hal itu diungkapkan staf ahli PAUD Diknas Tulungagung, Hariyanto. Menurut Hariyanto, untuk peningkatan kualitas PAUD, diperlukan dana dari pemerintah pusat. Karena, jika hanya mengandalkan dari APBD kemungkinan besar tidak bisa maksimal. Dana yang kini tengah ditunggu adalah block grand sebesar Rp 95 juta.
Menurut Tatik -panggilan Puji Hartatik- sesuai dengan proposal yang diajukan ke pemerintah pusat melalui provinsi, kemungkinan dana block grand tersebut cair sebesar Rp 95 juta. Jika memang dana itu turun sesuai proposal, maka per lembaga bakal mendapatkan Rp 5 juta. Tahun ini yang mendapatkan dana itu ada 19 lembaga. “Dana ini langsung diterima melalui rekening lembaga masing-masing, tanpa melalui Dindik, Dindik hanya sebagai fasilitator saja,” katanya.
Dia melanjutkan, memang berdasar aturan, sebelum dana itu cair, terlebih dulu tim monitoring dari provinsi melihat lembaga yang bakal menerima dana tersebut. Kendati demikian, Dindik belum menentukan nama dari 19 lembaga yang bakal mendapat dana itu. “Untuk nama-nama kami belum ada,” ujarnya.
Dana sebesar Rp 95 juta atau Rp 5 juta per lembaga tersebut diperuntuk peningkatan sarana dan prasarana bermain. Seperti pembelian alat permainan edukatif (APE). Ini sangat penting, sebab untuk PAUD yang dibutuhkan adalah alat permainan. “Berfungsi untuk memacu kreativitas para siswa-siswi,” katanya.
Ketika ditanya apa saja persyaratan mendapat dana block grand? Tatik menambahkan, lembaga rintisan yang masih miskin. Lembaga itu harus mempunyai minimal 20 siswa-siswi. Sebenarnya, dana sebesar Rp 95 juta ini masih kurang jika melihat lembaga PAUD di Tulungagung sebanyak 279 lembaga. Tapi, karena dana ini sistemnya bergantian, maka Diknas membuat aturan bagi yang sudah mendapatkan dana ini, kemungkinan tahun depan tidak mendapat. “Ini dilakukan agar terjadi pemerataan,” ujarnya.
Sementara itu pihak monitoring dari Diknas Provinsi Jatim, Hari menyatakan, pihaknya terjun ke daerah untuk melihat kesiapan lembaga yang menerima block grand. Selain itu, mengecek apakah lembaga tersebut layak atau tidak. “Jika tidak layak dana itu dialihkan ke lembaga lain yang layak,” katanya. (and)
Komentar
Posting Komentar