Langsung ke konten utama

Barry Manilow

Sang Entertainer Sejati
Terlahir dengan nama Barry Alan Pincus dari pasangan Harold dan Edna Pincus, Barry Manilow merupakan penyanyi, pencipta lagu, dan komposer AS berdarah Yahudi Rusia dan Irlandia yang sangat sukses.

Barry Manilow lahir di Brooklyn, New York, 17 Juni 1943. Kedua orang tuanya Harold dan Edna Pincus bercerai saat ia berusia 2 tahun. Sejak saat itu Barry kecil diasuh oleh ibu serta kakek dan neneknya Joseph dan Ester Manilow.

Kakek dan neneknya yang meninggal ditahun 1973 dan 1975 sangat berpengaruh besar dalam hidupnya. keduanya-lah yang mendorong Barry kecil mempelajari alat musik pertama yang ia kenal, Acordion.

Barry Manilow pertama kali merekam lagunya Tahun 1948 saat berusia 5 tahun, berjudul "Happy Birthday". Duapuluh lima tahun berikutnya, lagu ini dijadikan opening track pada album perdananya. Sementara nama belakang Manilow baru ia gunakan setelah sang ibu, Edna merubah namanya menjadi nama keluarga yaitu Edna Manilow.
Barry kecil mengenal musik jazz dan swing lewat ayah tirinya Willie Murphy, ayah tirinya pula-lah yang pertama kali membelikannya piano di ulang tahunnya yang ke 13, dan sejak itulah ia mulai menekuni piano.

Barry Manilow adalah artis dengan bakat musik luar biasa, setelah lulus SMA di Eastern District High School di New York, kepiawaian Barry manilow dibidang musik itu juga yang membawanya ke New York College of Music and The Juilliard School.

Karir menulis lagunya berawal saat ia berkerja di perusahaan rekaman CBS sebagai pengantar surat. Saat itu ia diminta Bro Herrod seorang sutradara untuk meng-aransment lagu untuk sebuah drama teater "The Drukard".

Ditahun 1964, Barry Manilow menikah dengan kekasihnya semasa SMA Susan Deixler, namun akhirnya bercerai. Selanjutnya hingga tahun 1970, ia bekerja sebagai pianis, produser dan komponis serta mengerjakan jinggle iklan komersial.

Tahun 1970 adalah awal karir Manilow didunia musik. Ia berkerjasama dengan penyanyi Betie Midler termasuk menjadi produser pada dua album pertama artis itu.

Setelah sekian lama bekerja sebagai komposer dan produser untuk beberapa artis, barulah ditahun 1973 Barry Manilow mulai memfokuskan diri berkarir sebagai penyanyi.

Ditahun yang sama Barry Manilow merilis album pertamanya dibawah Bell Records berjudul "Barry Manilow" yang didalamnya terdapat lagu "Friends" dan "Could It Be Magic".

Namun pintu sukses baru terbuka lebar setelah Album kedua Barry Manilow "Barry Manilow II" dirilis tahun 1974. Album kedua dibawah Arista Records ini membuahkan lagu yang menyabet number one Hits, "Mandy".

Hits pertamanya ini juga menjadi awal kesuksesan album Manillow berikutnya, antara lain; "Tryin" to Get the Feeling" yang dirilis tahun 1975, "This One's for You" tahun 1976, "Even Now" tahun 1978 dan "One Voice" yang dirilis tahun 1979. Dalam album "Even Now' terdapat lagu "Copacabana (At the Copa)" yang meraih grammy award di tahun 1979.

Meski sebagai pencipta lagu, Manilow juga sukses membawakan lagu ciptaan orang lain diantaranya; "Looks Like We Made It,", "Can't Smile Without You" dan "I Write The Songs,".

Setelah merilis single "I Made It Through the Rain"; yang masuk top ten hits ditahun 1980, Lagu-lagu Barry Manilow tidak lagi mencapai top ten hits di AS.

Pada periode 80-an ini tercatat ia merilis beberapa singgle antara lain "Bermuda Triangle" dan "Let's Hang On" ditahun 1981, "Stay" ditahun 1982 dan "Don't Be Scared" ditahun 1989. Namun hanya "Let's Hang On" yang masuk chart di amerika serikat .

Untuk rekor penjualan album dan eksistensi-nya sebagai penyanyi, Barry Manilow adalah penyanyi yang tersukses sepanjang masa. Tercatat sebanyak 76 juta copy albumnya telah terjual diseluruh dunia. Ditahun 1978, lima albumnya tercatat sebagai best selling album. Prestasi ini hanya bisa ditandingi Frank Sinatra dan Johnny Mathis.

Selama karirnya Barry Manilow juga telah menyabet tiga penghargaan American Music Awards untuk kategori artis pop/rock ter-favorit. Kehebatan Barry Manilow juga diakui maestro entertainer lainnya. Frank Sinatra dalam sebuah wawancara menyebut Manilow sebagai "Hi's Next" atau penerusnya. Sementara Bob Dylan saat bertemu Manilow disebuah pesta ditahun 1988 memeluknya sambil berkata; "Jangan berhenti apa yang telah kamu lakukan, kami terinspirasi oleh mu," katanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAKIT CINTA ala STEREOVILLA

Stereovilla is Back............... Band Asal Yogya yang sempat menghebohkan blantika musik indonesia di akhir 2003 lalu itu kembali lagi. Tapi,apanya yang bikin heboh? Apalagi kalo bukan lewat musik dan penampilannya. Disaat banyak band tampil dengan musik pop standar,Stereovilla berani tampil beda.Band ini pun berani menggali warna 70-an,baik lewat notasi,sounds,bahkan lirik lagu yang sangat tidak biasa pada masa itu. Di Saat banyak band pop dandan seadanya,lima anak band ini pun tampil dengan dandanan yang begitu colorfull-mirip gaya psychedelic 70-an. Peri yang bijak ,single pertama stereovilla sempat jadi hit di berbagai radio. Disusul Pesta Pora yang sontak mencuri perhatian lantaran menghadirkan Sandy Aulia yang saat itu lagi berkibar lewat film , Eifel I'm In love- tarik suara di lagu ini. Dan setelah itu sekitar tahun 2005-Stereovilla seolah menghilang... Kemana Mereka ? Gak kemana mana.Para personel Stereovilla :Otom(bass),Igi(gitar),Widi (vokal),Joe(gitar),dan Ari(durm) t...

Cheap Trick

All About Classic Rock Favorite Combining a love for British guitar pop songcraft with crunching power chords and a flair for the absurd, Cheap Trick provided the necessary links between '60s pop, heavy metal, and punk. Led by guitarist Rick Nielsen , the band's early albums were filled with highly melodic, well-written songs that drew equally from the crafted pop of the Beatles , the sonic assault of the Who , and the tongue-in-cheek musical eclecticism and humor of the Move . Their sound provided a blueprint for both power pop and arena rock; it also had a surprisingly long-lived effect on both alternative and heavy metal bands of the '80s and '90s, who also relied on the combination of loud riffs and catchy melodies. Cheap Trick's roots lie in Fuse, a late-'60s Rockford, IL, band formed by Rick Nielsen and bassist Tom Petersson, who released an unsuccessful album on Epic in 1969. After the record failed to gain any attention, the band relocat...

Midlife: A Beginner’s Guide to Blur

Untuk menyambut tur reuni guna memperingati perayaan 20 tahun berdirinya Blur, maka dirilislah ‘Midlife: A Beginner’s Guide to Blur’, sebuah album ganda yang berisikan banyak single dari album-album terdahulu mereka. Lho, bukannya mereka sudah pernah merilis album ‘The Best of Blur’ di tahun 2000? Benar sekali, akan tetapi album ini ternyata merupakan kompilasi yang lebih luas dari album tersebut. 'The Best of Blur' sendiri merangkum serangkaian hits yang terdapat dalam 5 album dalam periode tahun 1991 hingga 1999. Sedangkan ‘Blur – Midlife: A Beginner’s Guide to Blur’ ini juga mencakup hits dari album ‘Think Tank’ yang rilis di tahun 2003, album terakhir mereka. Pada dekade 90-an, Blur merupakan penggerak utama motor invasi Brit-Rock di dunia selain Oasis dan juga Radio Head. Bahkan Oasis digadang-gadangkan menjadi rival utama mereka dalam merebut tahta penguasa Brit-Rock. Sayangnya, menjelang era 2000-an justru kedua ba...