Langsung ke konten utama

The Real Thig

Best Selling Black Grup In England
Band asal Liverpoll, Inggris ini merupakan band yang merajai tangga lagu pop/disco di akhir tahun 1970-an. The Real Thing di bentuk tahun 1970 oleh Christ Amoo, remaja kota Liverpoll keturunan Gahana. Meski di dukung oleh manager handal, Tony Hall dan label besar kesuksesan tidak begitu saja menghampiri band ini.

The Real Thing sempat gonta ganti personel dan single pertama mereka, “Plastic Man” yang di rilis di bawah EMI Records pun gagal di pasaran. Setelah di tinggal dua personelnya, Kakak Chris, Eddy Amoo kemudian bergabung dengan The Real Thing di tahun 1975.
Jalan kearah ketenaran mulai mereka tapaki saat mendapat kesempatan tampil di ajang bakal Opportunity Knocks ITV di tahun 1975. The Real Thing mulai menapak sukses setelah single mereka "You to Me Are Everything" di tahun 1976 meledak.

Singel yang juga terdapat dalam album “The Real Thing” ini berhasil menjadi no.1 di tangga lagu Inggris, sementara di AS berhasil masuk posisi 28. Album ini juga melahirkan dua hits single lainnya yaitu; “Can’t Get By Without You” yang berhasil mencapai posisi runner up tangga lagu Inggris dan "You’ll Never Know What You Missing".

Album The real Thing berikutnya, Four From Eight yang di rilis tahun 1977 tidak begitu sukses dan hanya berisikan minor hits “Love Such A Wonderfull Things”. Begitu pula album “Step In To Our World” di tahun 1978 yang berisikan hits “Rainin' Through My Sunshine" yang hanya berhasil mencapai posisi 40 tangga lagu Inggris.

Pada tahun yang sama The Real Thing merilis single “Let’s Go Disco” . Single ini cukup sukses dan berhasil mesuk posisi 38 tangga lagu Inggris. Nama The Real Thing baru kembali berkibar setelah album ke empat mereka “Can You Feel The Force” dirilis tahun 1979.

Album ini menghasilkan hits single “"Can You Feel The Force?"yang berhasil mencapai posisi 5 tangga lagu Inggris. Sukses ini disusul album berikutnya “....Saints Or Sinners? Ditahun 1980 dengan hits “Boggie Down” dan album 100 Minutes di tahun 1982.

The Real Thing yang mengusung genre sweet soul dicampur disco ini membuat mereka mendapat tempat tersendiri di public musik Inggris dan dunia. Di negaranya, The Real Thing tercatat sebagai best selling black group di akhir tahun 70-an, dan hingga kini The Real This masih aktif berkarya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAKIT CINTA ala STEREOVILLA

Stereovilla is Back............... Band Asal Yogya yang sempat menghebohkan blantika musik indonesia di akhir 2003 lalu itu kembali lagi. Tapi,apanya yang bikin heboh? Apalagi kalo bukan lewat musik dan penampilannya. Disaat banyak band tampil dengan musik pop standar,Stereovilla berani tampil beda.Band ini pun berani menggali warna 70-an,baik lewat notasi,sounds,bahkan lirik lagu yang sangat tidak biasa pada masa itu. Di Saat banyak band pop dandan seadanya,lima anak band ini pun tampil dengan dandanan yang begitu colorfull-mirip gaya psychedelic 70-an. Peri yang bijak ,single pertama stereovilla sempat jadi hit di berbagai radio. Disusul Pesta Pora yang sontak mencuri perhatian lantaran menghadirkan Sandy Aulia yang saat itu lagi berkibar lewat film , Eifel I'm In love- tarik suara di lagu ini. Dan setelah itu sekitar tahun 2005-Stereovilla seolah menghilang... Kemana Mereka ? Gak kemana mana.Para personel Stereovilla :Otom(bass),Igi(gitar),Widi (vokal),Joe(gitar),dan Ari(durm) t...

Cheap Trick

All About Classic Rock Favorite Combining a love for British guitar pop songcraft with crunching power chords and a flair for the absurd, Cheap Trick provided the necessary links between '60s pop, heavy metal, and punk. Led by guitarist Rick Nielsen , the band's early albums were filled with highly melodic, well-written songs that drew equally from the crafted pop of the Beatles , the sonic assault of the Who , and the tongue-in-cheek musical eclecticism and humor of the Move . Their sound provided a blueprint for both power pop and arena rock; it also had a surprisingly long-lived effect on both alternative and heavy metal bands of the '80s and '90s, who also relied on the combination of loud riffs and catchy melodies. Cheap Trick's roots lie in Fuse, a late-'60s Rockford, IL, band formed by Rick Nielsen and bassist Tom Petersson, who released an unsuccessful album on Epic in 1969. After the record failed to gain any attention, the band relocat...

Midlife: A Beginner’s Guide to Blur

Untuk menyambut tur reuni guna memperingati perayaan 20 tahun berdirinya Blur, maka dirilislah ‘Midlife: A Beginner’s Guide to Blur’, sebuah album ganda yang berisikan banyak single dari album-album terdahulu mereka. Lho, bukannya mereka sudah pernah merilis album ‘The Best of Blur’ di tahun 2000? Benar sekali, akan tetapi album ini ternyata merupakan kompilasi yang lebih luas dari album tersebut. 'The Best of Blur' sendiri merangkum serangkaian hits yang terdapat dalam 5 album dalam periode tahun 1991 hingga 1999. Sedangkan ‘Blur – Midlife: A Beginner’s Guide to Blur’ ini juga mencakup hits dari album ‘Think Tank’ yang rilis di tahun 2003, album terakhir mereka. Pada dekade 90-an, Blur merupakan penggerak utama motor invasi Brit-Rock di dunia selain Oasis dan juga Radio Head. Bahkan Oasis digadang-gadangkan menjadi rival utama mereka dalam merebut tahta penguasa Brit-Rock. Sayangnya, menjelang era 2000-an justru kedua ba...