Langsung ke konten utama

Carpenters

Duo Tersukses
Carpenters merupakan duo kakak beradik asal Los Angeles California yang sangat sukses di dekade 70-an. Karen dan Richard Carpenter mengusung jenis musik easy listening yang dinilai sangat kontras di jamannya, namun jenis musik ini pulalah yang membuat Carpenter sukses.

Perjalanan karir Carpenters tidak terlepas dari peran orang tua mereka. Adalah sang ibu, Agnes Carpenter, yang memperkenalkan mereka dengan Jack Daugherty, mantan pemain trompet di Woody Herman's band yang akhirnya membawa Carpenters menandatangani kontrak dengan A&M Records di tahun 1969. Ditahun yang sama mereka merilis album perdana mereka yaitu “Offering” yang hanya menghasilkan satu minor hits lewat lagu The Beatles “Tikect To Ride”.
Carpenter baru menuai sukses sertelah merilis album kedua mereka yaitu “Close to You” di tahun 1970. Dari album ini lahir hits antara lain; “Close To You” dan “We’ve Only Just Begun”. Lagu “Close to You” yang merupakan daur ulang lagu karya Burt Bacharach-Hal David ini berhasil menjadi No. 1 di Billboard 100 sekaligus yang pertama bagi duo ini.

Sementara “We’ve Only Just Begun” berhasil meraih posisi ke 2 di billboard 100. Richard Carpenter sendiri menganggap lagu ini sebagai ciri khas musik Carpenter. Tahun 1971 Carpenters merilis album ke tiga mereka “Carpenters”. Album ini membuahkan hits klasik mereka seperti; "For All We Know," "Rainy Days and Mondays," dan "Superstar,". Album itu sendiri berhasil mencapai posisi dua di Billboard 200.

Ditahun 1971 Carpenters merilis single “For All We Know” yang menjadi gold single mereka yang ketiga. Aslinya lagu ini dibuat untuk soundtrack film “Lovers and Other strangers” yang dibintangi Larry Meredith ditahun 1970, namun Richard Carpenter merasa lagu ini punya “kekuatan” hingga kemudian dirilis sebagai single ditahun 1971. Ditahun yang sama, Carpenter merils single “Rainy Days and Mondays” yang dinilai banyak pihak sebagai lagu terpopuler duo ini. Singel ini mencapai peringkat dua di Billboard 100 sekaligus membuahkan gold single ke empat duo ini. Selanjutnya Carpenters meliris single “Superstar”. Singel yang dinilai sebagai single klasik lainnya dari duo ini juga berhasil mencapai posisi dua tangga lagu billboard 100.

Setelah sederetan single yang sukses, Carpenters merilis album ketiga mereka ditahun 1971 yaitu “Carpenter”. Album ini menjadi salah satu album terbaik dan mendapat sertifikasi Platinum RIAA selama empat kali berturut-turut. Tahun 1972, Carpenters merilis album “A Song For You” yang menghasilkan hits “I Won’t Last a Day Without You”.

Tahun 1973 Carpenters kembali mencetak no. 1 hits lewat single bercorak country "Top of the World". Lagu ini merupakan lagu country tersukses Carpenters sekaligus no.1 hits kedua bagi mereka. Ditahun yang sama, Carpenters merilis album “Their Now And Then” dan album kompilasi pertama mereka “The Singel; 1969-1973”. Album “Their Now And Then” menelurkan lagu hits antara lain "Yesterday Once More" dan "Please Mr. Postman". Sementara album kompilasi “The Singel; 1969-1973” juga menjadi nomor 1 baik di AS maupun Inggris. Album ini juga menjadi salah-satu best selling album duo ini dengan angka penjualan di AS mencapai 7 juta copy saat itu, dan hingga kini album kompilasi tersebut telah mendapat sertifikasi platinum sebanyak 7 kali.

Di masa keemasan mereka ditahun 70-an Carpenters sempat tidak merilis album selama 1 tahun di tahun 1974. Richad Carpenter mengaku selain sedang tidak mood, mereka tidak punya waktu untuk membuat album. Tahun 1975, Carpenters kembali meraih sukses dengan mendaur ulang lagu The Marvelettes “Please Mr Postman” yang berhasil mencapai posisi 1 Billboard Hot 100, sekaligus lagu “no.1 hits” mereka yang terakhir. Sukses ini kemudian disusul dengan dirilisnya single “Only Yesterday” yang juga sukses. Dua lagu ini terdapat dalam album “Horizon”, namun meski dua lagu dalam album ini sukses, “Horizon” menjadi album Carpenters pertama yang hanya meraih sedikit platinum.

Pertengahan tahun 70-an tepatnya tahun 1976, terjadi pergeseran jenis musik yang menjadi hits di radio-radio di AS, lagu-lagu berjenis disco mendominasi hits ditahun itu. Akibatnya, band dengan jenis musik slow seperti Carpenters pun jatuh. Album mereka ““A Kind Of Hush” menjadi album pertama Carpenter yang tidak meraih platinum, bahkan single-singel dari album ini pun tidak sukses.

Lantaran hal itu lah, Carpenters kemudian merilis album ekperimental mereka di jalus musik baru itu yaitu “Passages”. Dalam album ini terdapat lagu Hits “Al You Get From love is a Love Song” dan Sweet,Sweet. Smile”. Meski sukses di Inggris, album ini juga terbilang gagal di AS dibanding album mereka sebelumnya. Nama Carpenters kembali bersinar ditahun 1978 setelah mereka mirilis album kompilasi kedua "The Singles: 1974-1978" di Inggris dan album “Christmas Portrait” di AS.

Tahun 1979 merupakan masa tenggang dan masa meredupnya duo ini. Ditahun itu Richard menjalani perawatan atas kecanduan obat bius selama enam minggu dan menghabiskan sepanjang tahun untuk beristirahat. Namun berbeda dengan Karen, yang meski telah mengetahui dirinya mengidap penyakit Anorexia, Karen malah bersikeras mengejar solo albumnya yang baru dirilis tahun 17 tahun kemudia ditahun 1996.

Selanjutnya, ditahun 1981, dou ini merilis album “Made in America”. Meski melahirkan hits “Touch Me When We’re Dancing” yang mencapai no.1 Adult Contemporary Chart, album ini terbilang gagal dipasaran dan hanya terjual 200 ribu copy saja.

Perjalanan dou ini terhenti setelah Karen Carpenter meninggal dunia pada 4 Februari 1983. Sebelumnya ditengah penyakit yang dideritanya, Karen menikah dengan Thomas James Burris di tahun 1980. Pernikahan mereka hanya bertahan 1 tahun, keduanya pun berpisah di akhir tahun 1981. Ditahun 1982 Karen mulai menjalani terapi atas penyakitnya, kondisi kesehatan Karen menunjukan perbaikan setelah perawatan di sebuah RS di New York, berat badannya bertambah 13 kg. Namun hal ini malah membuat jantungnya makin melemah dan akhirnya meninggal dunia. Pada oktober 1983, nama Carpenters resmi masuk “Hollywood Walk of Fame”.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAKIT CINTA ala STEREOVILLA

Stereovilla is Back............... Band Asal Yogya yang sempat menghebohkan blantika musik indonesia di akhir 2003 lalu itu kembali lagi. Tapi,apanya yang bikin heboh? Apalagi kalo bukan lewat musik dan penampilannya. Disaat banyak band tampil dengan musik pop standar,Stereovilla berani tampil beda.Band ini pun berani menggali warna 70-an,baik lewat notasi,sounds,bahkan lirik lagu yang sangat tidak biasa pada masa itu. Di Saat banyak band pop dandan seadanya,lima anak band ini pun tampil dengan dandanan yang begitu colorfull-mirip gaya psychedelic 70-an. Peri yang bijak ,single pertama stereovilla sempat jadi hit di berbagai radio. Disusul Pesta Pora yang sontak mencuri perhatian lantaran menghadirkan Sandy Aulia yang saat itu lagi berkibar lewat film , Eifel I'm In love- tarik suara di lagu ini. Dan setelah itu sekitar tahun 2005-Stereovilla seolah menghilang... Kemana Mereka ? Gak kemana mana.Para personel Stereovilla :Otom(bass),Igi(gitar),Widi (vokal),Joe(gitar),dan Ari(durm) t

List Of 83 Social Bookmarking Sites

Before we go to the list of social bookmarking sites, I prefer to give brief introduction of what social bookmarking is all about because I'm sure some of you might not familiar with this term. Skip the following part if you wish and take a look at the long list by clicking here . What is it? Social bookmarking is the practice of saving bookmarks to a public Web site and tagging them with keywords. To start a collection of social bookmarks , you need to register with a social bookmarking site, which lets you store bookmarks , add tags of your choice, and designate individual bookmarks as public or private. Some sites will, from time to time, verify whether the bookmarks still work,notifying users of a broken URL. Visitors to social bookmarking sites can search for resources by keyword, person, or popularity and see the public bookmarks , tags, and classification schemes that registered users have created and saved. So, it is particularly useful when collecting a set of

Andre Hehanusa

Penyanyi Yang Jadi Bos Perusahaan Rekaman Nama Andre Hehanusa sudah tidak asing lagi di dunia musik Indonesia. Pria berdarah Ambon yang lahir di Ujung Pandang, pada 24 Juli 1964 ini memang memiliki bakat musik alami sejak kecil. Artis bernama lengkap Andre Ronald Benito Hehanussa ini besar dan menetap lama di kota Bandung. Di kota kembang ini pulalah anak pertama dari 4 bersaudara ini memulai karirnya musiknya bersama Katara Singer di tahun 1987. Meski memiliki kans untuk menjadi group besar, Katara Singer hanya menelurkan satu album bertajuk “Ternyata” di tahun 1989 yang membuahkan hits antara lain ; “Masa Bodo”, “Ternyata” dan ”Desah”. Setalah Katara Singer vakum, Adre Hehanusa memutuskan untuk bersolo karir di tahun 1992. Keputusan bersolo karir ini ternyata tepat. Album perdana Andre “Bidadari” yang dirilis tahun 1995, meledak di pasaran. Album ini menghasilkan 3 hits “Bidadari”, “Kuta Bali” dan “Karena Kutahu Engkau Begitu”. Hingga kini, ketiga lagu tersebut masih mendapat airpla