Langsung ke konten utama

James Taylor

Legend Yang Hampir Tewas Karna Narkoba
Penyanyi kelahiran Massachusetts pada 12 Maret 1948 ini memuai karirnya di Kota New York dengan bergabung bersama band "The King Beer". Sayangnya selain musik, di New York ini pula ia mulai berkenalan dengan Heroin dan Drugs lainnya. Ini yang membuat Taylor menjadi pecandu, dan jika tanpa bantuan sang ayah Isac Taylor, mungkin ia tidak akan selamat.

Well… Usai menjalani rehabilitasi, Taylor hijrah ke Inggris. Di London ia memutuskan untuk bersolo karir dibawah Aple Record. Tahun 1968, Taylor merilis album perdananya “James Taylor” yang menghasilkan hits, "Something in the Way She Moves", "Carolina in My Mind" and "Rainy Day Man".

Sukes album perdana dilanjutkan dengan dirilisnya “Sweet Baby James dirilis” di tahun 1970. Album yang digarap bersama penyanyi Carol King ini melahirkan hits "Fire and Rain," dan Steamroller". Berikutnya Taylor merilis album ketiganya “Mud Slide Slim and the Blue Horizon” di tahun 1971. Album yang didalamnya terdapat cover verson lagu milik Carol King, “You’ve Got A Friend” berhasil mejadi no.1 pertamanya di Billboard Hot 100, sekaligus memberinya Grammy untuk kategori Best Pop Vocal Performance.

Sukses juga diraih album kelima ““One Man Dog”. Album yang dirilis thn 1972 ini menghasilkan hits "Don't Let Me Be Lonely Tonight". Namun album kelima Taylor, dengan titled “Walking Man” yang dirilis tahun 1974 gagal.

Taylor kembali bangkit di album ke enamnya “Gorilla yang menghasilkan hits cover version Marvin Gaye’s, “How Sweet It Is” (to be love by you) dan “Mexico”. Sukses Gorilla dilanjutkan dengan album “In The Pocket” di tahun 1976. Album ini menghasilkan hits “Shower The People” yang menjadi standart konsert – konser James Taylor. Tahun 1977 Taylor merilis album, "JT" dibawah label Colombia Record. Dua hits lahir dari album ini; "Handy Man" and "Your Smiling Face". Lagu “Handy Man” juga membuahkan Taylor Grammy untuk kategori Best Pop Vocal Performance.

Dipenghhujung tahun 70-an Taylor merilis album “Flag”. Meski tidak begitu berhasil, album ini menghasilkan 1 hits cover verson Carol King “"Up on the Roof". Memasuki tahun 80-an, tepatnya Tahun 1981, Taylor merilis album “Dad Loves His Work”. Dalam album ini, kolaborasinya dengan J.D. Souther dengan titled "Her Town Too" berhasil masuk posisi 11 Billboard Pop Singles Chart.

Ditahun yang sama, bahtera rumahtangganya dengan penyanyi Carly Simon hancur. Peristiwa ini membuat taylor vakum selama 4 tahun. Baru di tahun 1985 ia merilis album “That's Why I'm Here” yang biasa-biasa saja. Namun album – album Taylor berkutnya cukup sukses, yaitu seperti “Never Die Young” di thn 1988 dan “New Moon Shine” di tahun 1991 dan “Hourglass” di tahun 1997.

Tahun 2002 hingga saat ini Taylor masih eksis, tercatat ia telah merilis 3 album, “October Road” tahun 2002, "Cover" dan "Other Covers". Ketiga album ini cukup sukses.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAKIT CINTA ala STEREOVILLA

Stereovilla is Back............... Band Asal Yogya yang sempat menghebohkan blantika musik indonesia di akhir 2003 lalu itu kembali lagi. Tapi,apanya yang bikin heboh? Apalagi kalo bukan lewat musik dan penampilannya. Disaat banyak band tampil dengan musik pop standar,Stereovilla berani tampil beda.Band ini pun berani menggali warna 70-an,baik lewat notasi,sounds,bahkan lirik lagu yang sangat tidak biasa pada masa itu. Di Saat banyak band pop dandan seadanya,lima anak band ini pun tampil dengan dandanan yang begitu colorfull-mirip gaya psychedelic 70-an. Peri yang bijak ,single pertama stereovilla sempat jadi hit di berbagai radio. Disusul Pesta Pora yang sontak mencuri perhatian lantaran menghadirkan Sandy Aulia yang saat itu lagi berkibar lewat film , Eifel I'm In love- tarik suara di lagu ini. Dan setelah itu sekitar tahun 2005-Stereovilla seolah menghilang... Kemana Mereka ? Gak kemana mana.Para personel Stereovilla :Otom(bass),Igi(gitar),Widi (vokal),Joe(gitar),dan Ari(durm) t...

Cheap Trick

All About Classic Rock Favorite Combining a love for British guitar pop songcraft with crunching power chords and a flair for the absurd, Cheap Trick provided the necessary links between '60s pop, heavy metal, and punk. Led by guitarist Rick Nielsen , the band's early albums were filled with highly melodic, well-written songs that drew equally from the crafted pop of the Beatles , the sonic assault of the Who , and the tongue-in-cheek musical eclecticism and humor of the Move . Their sound provided a blueprint for both power pop and arena rock; it also had a surprisingly long-lived effect on both alternative and heavy metal bands of the '80s and '90s, who also relied on the combination of loud riffs and catchy melodies. Cheap Trick's roots lie in Fuse, a late-'60s Rockford, IL, band formed by Rick Nielsen and bassist Tom Petersson, who released an unsuccessful album on Epic in 1969. After the record failed to gain any attention, the band relocat...

Midlife: A Beginner’s Guide to Blur

Untuk menyambut tur reuni guna memperingati perayaan 20 tahun berdirinya Blur, maka dirilislah ‘Midlife: A Beginner’s Guide to Blur’, sebuah album ganda yang berisikan banyak single dari album-album terdahulu mereka. Lho, bukannya mereka sudah pernah merilis album ‘The Best of Blur’ di tahun 2000? Benar sekali, akan tetapi album ini ternyata merupakan kompilasi yang lebih luas dari album tersebut. 'The Best of Blur' sendiri merangkum serangkaian hits yang terdapat dalam 5 album dalam periode tahun 1991 hingga 1999. Sedangkan ‘Blur – Midlife: A Beginner’s Guide to Blur’ ini juga mencakup hits dari album ‘Think Tank’ yang rilis di tahun 2003, album terakhir mereka. Pada dekade 90-an, Blur merupakan penggerak utama motor invasi Brit-Rock di dunia selain Oasis dan juga Radio Head. Bahkan Oasis digadang-gadangkan menjadi rival utama mereka dalam merebut tahta penguasa Brit-Rock. Sayangnya, menjelang era 2000-an justru kedua ba...