Langsung ke konten utama

Brooke White - Radio Radio

Photobucket Apa yang dilakukan Brooke White setelah nangis2 sesenggukan saat dirinya dieleminasi dari ajang American Idol tahun 2007 lalu? Well, 5th finisher ini akhirnya snaggup membangun sebuah label rekaman indie bernama June Baby Records barengan Randy Jackson dan Carl Stubner. Randy Jackson. Ya, Randy Jackson. Juri American Idol. Untuk proyek pertamanya, Brooke White merilis album High Hopes & Heartbreak, dengan single perdana Hold Up My Heart. Tapi kini Brooke ingin sedikit menceriakan suasana dengan sebuah lagu ceria berjudul Radio Radio yang dirilis di 23 Juni.
Kita semua tau, bahwa influence terbesar bermusiknya adalah Carole King. Makanya, kita jadi disuguhkan sesuatu yang klasik namun baru dari seorang Brooke White ini. Musik yang diusungnya juga adult contemporary dan folk pop, yang benar2 tempat bernaungnya musisi2 dengan musikalitas yang tidak diragukan sedikitpun. Brooke masih asyik dengan pianonya, tapi rangkaian nada di lagu Radio Radio ini lebih ceria dibandingkan single perdananya. Sisi ceria Brooke ditampilkan, sehingga kita enggak melulu ingat masa2 mellow-nya sepanjang American Idol dulu.
Aku rasa smeua juga setuju, dengan pernyataanku berikut. Bahwa Brooke White mampu memberikan soul ke dalam setiap lagu yang dia nyanyikan. Dan kerapuhan yang alami juga menambah aura yang sangat charming ke dalam setiap lagunya. Khusus untuk Radio Radio ini, coba teliti lirik berikut. ‘Make me dance, make me cry Make me feel in love, feel like I’m alive Make me blue, how we do Make me anything that you want to’ smeuanya terasa sangat hidup setiap kita mendengarkan Brooke menyanyikannya. Jadi ga salah kan klo Brooke mempergunakan pesona charmingnya ini ke dalam lagu berdurasi 3 menit 35 detik ini pastinya! (Ai Hasibuan / CreativeDisc Contributors)
Trivia: Randy Jackson belum pernah sebelumnya menjadi eksekutif produser untuk album alumnus American Idol sebelumnya. Dan awal perilisannya, High Hopes & Heartbreak berhasil mencatat penjualan 10.000 kopi secara digital


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAKIT CINTA ala STEREOVILLA

Stereovilla is Back............... Band Asal Yogya yang sempat menghebohkan blantika musik indonesia di akhir 2003 lalu itu kembali lagi. Tapi,apanya yang bikin heboh? Apalagi kalo bukan lewat musik dan penampilannya. Disaat banyak band tampil dengan musik pop standar,Stereovilla berani tampil beda.Band ini pun berani menggali warna 70-an,baik lewat notasi,sounds,bahkan lirik lagu yang sangat tidak biasa pada masa itu. Di Saat banyak band pop dandan seadanya,lima anak band ini pun tampil dengan dandanan yang begitu colorfull-mirip gaya psychedelic 70-an. Peri yang bijak ,single pertama stereovilla sempat jadi hit di berbagai radio. Disusul Pesta Pora yang sontak mencuri perhatian lantaran menghadirkan Sandy Aulia yang saat itu lagi berkibar lewat film , Eifel I'm In love- tarik suara di lagu ini. Dan setelah itu sekitar tahun 2005-Stereovilla seolah menghilang... Kemana Mereka ? Gak kemana mana.Para personel Stereovilla :Otom(bass),Igi(gitar),Widi (vokal),Joe(gitar),dan Ari(durm) t...

Cheap Trick

All About Classic Rock Favorite Combining a love for British guitar pop songcraft with crunching power chords and a flair for the absurd, Cheap Trick provided the necessary links between '60s pop, heavy metal, and punk. Led by guitarist Rick Nielsen , the band's early albums were filled with highly melodic, well-written songs that drew equally from the crafted pop of the Beatles , the sonic assault of the Who , and the tongue-in-cheek musical eclecticism and humor of the Move . Their sound provided a blueprint for both power pop and arena rock; it also had a surprisingly long-lived effect on both alternative and heavy metal bands of the '80s and '90s, who also relied on the combination of loud riffs and catchy melodies. Cheap Trick's roots lie in Fuse, a late-'60s Rockford, IL, band formed by Rick Nielsen and bassist Tom Petersson, who released an unsuccessful album on Epic in 1969. After the record failed to gain any attention, the band relocat...

Midlife: A Beginner’s Guide to Blur

Untuk menyambut tur reuni guna memperingati perayaan 20 tahun berdirinya Blur, maka dirilislah ‘Midlife: A Beginner’s Guide to Blur’, sebuah album ganda yang berisikan banyak single dari album-album terdahulu mereka. Lho, bukannya mereka sudah pernah merilis album ‘The Best of Blur’ di tahun 2000? Benar sekali, akan tetapi album ini ternyata merupakan kompilasi yang lebih luas dari album tersebut. 'The Best of Blur' sendiri merangkum serangkaian hits yang terdapat dalam 5 album dalam periode tahun 1991 hingga 1999. Sedangkan ‘Blur – Midlife: A Beginner’s Guide to Blur’ ini juga mencakup hits dari album ‘Think Tank’ yang rilis di tahun 2003, album terakhir mereka. Pada dekade 90-an, Blur merupakan penggerak utama motor invasi Brit-Rock di dunia selain Oasis dan juga Radio Head. Bahkan Oasis digadang-gadangkan menjadi rival utama mereka dalam merebut tahta penguasa Brit-Rock. Sayangnya, menjelang era 2000-an justru kedua ba...